Monday 10 February 2014

rusia kirim puluhan tank amphibi untuk indonesia

                
rahmadi news: Bulan lalu, Rusia mengirim puluhan kendaraan ampibi tempur untuk marinir Indonesia. Penjualan ini adalah salah satu bentuk kerja sama kedua negara yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, dalam konferensi pers Hari Diplomatik Rusia di Jakarta, Senin 10 Februari 2014. Dia mengatakan, bulan lalu Rusia telah mengekspor ke Indonesia 37 kendaraan tank infanteri amfibi tipe BMP-3F untuk marinir.

"Kendaraan infanteri ini dikirimkan untuk marinir dan akan ditempatkan di Jawa Timur," kata Galuzin.

Pembelian tank BMP-3F disepakati kedua negara pada Mei 2012 lalu. Dalam situsnya, Kemhan mengatakan pengadaan kali ini adalah pengadaan lanjutan untuk 37 Unit Tank BMP-3F, mengingat sebelumnya Kemhan RI sudah melaksanakan pengadaan serupa pada tahun 2008 sebanyak 17 unit.

"Kemhan RI berharap, dengan pengadaan 37 Unit Tank BMP-3F dapat memenuhi kebutuhan Satuan Marinir TNI AL sehingga meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan kemampuan bertempur TNI khususnya Angkatan Laut," tulis Kemhan.

Kemhan mengatakan bahwa kendaraan tempur lapis baja ini sangat sempurna karena sesuai dengan kebutuhan tempur masa kini, yaitu pertempuran asimetris.

Beberapa keunggulan tank ini adalah komputer balistik telah diup-grade dengan sistem digital yang lebih akurat, lubang penembakan untuk pasukan yang semula diperuntukkan senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad.

Keunggulan lainnya, tank ini beroperasi di laut selama tujuh jam. Untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal meriam, Tank BMP 3F dilengkapi kanon kaliber 100 mm, dimana kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.

Sebelumnya September lalu, Rusia juga telah mengirim  dua jet Sukhoi, melengkapi skuadron udara TNI Angkatan Udara. Sekarang, kata Galuzin, Indonesia punya 16 Sukhoi yang bermarkas di Makassar.
"Kerja sama yang menguntungkan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan perdamaian Asia Tenggara," kata Galuzin.

Galuzin menjelaskan bahwa ini adalah cerminan dari peningkatan kerja sama antara Rusia dan Indoensia. Tahun lalu, hubungan dagang bilateral kedua negara mencapai US$3 miliar, lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

No comments:

Post a Comment